SNMPTN Rektor UNS Sidak
SOLO - Hari pertama pelaksanaan SNMPTN Jalur Ujian Tulis, Selasa
(12/6/2012) pagi, diwarnai dengan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa
tempat pelaksanaan ujian tulis di Solo yang dipimpin langsung oleh
Rektor UNS, Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS. Ravik menyatakan pelaksanaan
SNMPTN di Solo berlangsung lancar dan terlaksana dengan baik.
Tempat-tempat yang menjadi tujuan sidak, antara lain: SMA N 4 Surakarta,
SMK N 2 Surakarta, dan SMK N 5 Surakarta.
Di SMA N 4 Surakarta, Ravik mendapati satu orang peserta mengikuti ujian di perpustakaan sekolah setempat. Hal itu dilakukan panitia sebab yang bersangkutan mengalami kecelakaan. Calon mahasiswa yang bersangkutan tidak mungkin mengikuti ujian di tempat semestinya yang disediakan panitia yaitu di ruang 7 lantai 3. "Ia bisa mengerjakan sendiri. Walau sebenarnya ada pelayanan khusus disediakan jika diperlukan," kata Ravik di sela-sela sidak.
Panitia setempat juga menginformasikan kepada Ravik bahwa di lokasi tersebut terdapat seorang peserta yang mengalami tunarungu. Namun, pihaknya mengakui belum mendeteksi keberadaanya sebab membaur dengan peserta lain.
Ravik dan rombongan sidak juga mendapati seorang peserta ujian dari Wonogiri, Joko Ristanto, terlambat lebih dari 30 menit. Akibatnya ia tidak diperkenankan oleh panitia untuk mengikuti ujian. "Tidak ada tolernsi untuk keterlambatan. Jika memang terlambat lebih dari 30 menit yang tidak boleh masuk," tandas Ravik.
Sidak dilanjutkan ke SMK N 2 Surakarta yang ada di dekat SMA N 4. Di tempat itu terdapat satu orang peserta yang mengalami low vision. Akibatnya, yang bersangkutan harus mengerjakan soal ujian pada tempat yang terang. Panitia menempatkan yang bersangkutan di ruang Bursa Kerja Khusus (BKK).
"Dia harus menempati ruang yang cukup terang. Sebenarnya sudah disediakan 1 orang yang membacakan dan 1 orang yang menuliskan," kata Rektor UNS itu.
Hal serupa juga dijumpai Ravik saat menyambangi SMK N 5 Surakarta. Di tempat itu, dia menjumpai 2 peserta tunanetra dan 1 peserta yang salah ruang. Dari 2 orang tunanetra itu, 1 peserta menyandang low vision dan yang lain tunanetra penuh. Khusus untuk penyandang tunanetra baik yang low vision maupun penuh diberikan tambahan waktu sebanyak 30 menit.
Menurut catatan panitia, di SMK N 5 sebenarnya terdapat 3 tunanetra. Namun, 1 peserta tidak hadir. Belum diketahui apa alasan ketidakhadirannya.
Ravik juga menerangkan menganai seorang peserta yang salah ruangan ujian. "Satu siswa salah tempat. Seharusnya di SMK 6 tapi masuk ke SMK 5. Namun, panitia tetap melayani dengan menggunakan soal cadangan dengan catatan besok yang bersangkutan harus mengikuti ujian ruang ujian yang semestinya," kata Ravik sebelum mengakhiri sidak pagi itu dan kembali ke Gedung Rektorat UNS.
Di SMA N 4 Surakarta, Ravik mendapati satu orang peserta mengikuti ujian di perpustakaan sekolah setempat. Hal itu dilakukan panitia sebab yang bersangkutan mengalami kecelakaan. Calon mahasiswa yang bersangkutan tidak mungkin mengikuti ujian di tempat semestinya yang disediakan panitia yaitu di ruang 7 lantai 3. "Ia bisa mengerjakan sendiri. Walau sebenarnya ada pelayanan khusus disediakan jika diperlukan," kata Ravik di sela-sela sidak.
Panitia setempat juga menginformasikan kepada Ravik bahwa di lokasi tersebut terdapat seorang peserta yang mengalami tunarungu. Namun, pihaknya mengakui belum mendeteksi keberadaanya sebab membaur dengan peserta lain.
Ravik dan rombongan sidak juga mendapati seorang peserta ujian dari Wonogiri, Joko Ristanto, terlambat lebih dari 30 menit. Akibatnya ia tidak diperkenankan oleh panitia untuk mengikuti ujian. "Tidak ada tolernsi untuk keterlambatan. Jika memang terlambat lebih dari 30 menit yang tidak boleh masuk," tandas Ravik.
Sidak dilanjutkan ke SMK N 2 Surakarta yang ada di dekat SMA N 4. Di tempat itu terdapat satu orang peserta yang mengalami low vision. Akibatnya, yang bersangkutan harus mengerjakan soal ujian pada tempat yang terang. Panitia menempatkan yang bersangkutan di ruang Bursa Kerja Khusus (BKK).
"Dia harus menempati ruang yang cukup terang. Sebenarnya sudah disediakan 1 orang yang membacakan dan 1 orang yang menuliskan," kata Rektor UNS itu.
Hal serupa juga dijumpai Ravik saat menyambangi SMK N 5 Surakarta. Di tempat itu, dia menjumpai 2 peserta tunanetra dan 1 peserta yang salah ruang. Dari 2 orang tunanetra itu, 1 peserta menyandang low vision dan yang lain tunanetra penuh. Khusus untuk penyandang tunanetra baik yang low vision maupun penuh diberikan tambahan waktu sebanyak 30 menit.
Menurut catatan panitia, di SMK N 5 sebenarnya terdapat 3 tunanetra. Namun, 1 peserta tidak hadir. Belum diketahui apa alasan ketidakhadirannya.
Ravik juga menerangkan menganai seorang peserta yang salah ruangan ujian. "Satu siswa salah tempat. Seharusnya di SMK 6 tapi masuk ke SMK 5. Namun, panitia tetap melayani dengan menggunakan soal cadangan dengan catatan besok yang bersangkutan harus mengikuti ujian ruang ujian yang semestinya," kata Ravik sebelum mengakhiri sidak pagi itu dan kembali ke Gedung Rektorat UNS.
0 Response to "SNMPTN Rektor UNS Sidak"
Post a Comment