Advertisement

Advertisement

Film Wiji Thukul Istirahatlah Kata-Kata

Saat ini mungkin nama Wiji Thukul masih terasa asing di telinga kita. Siapa sebenarnya Wiji Thukul itu? Widji Thukul bernama asli Widji Widodo lahir pada tanggal 26 Agustus 1963 di Surakarta/ Solo, Jawa Tengah. Wiji Thukul adalah penyair yang kritis terhadap ketidakadilan penguasa. Rezim Soeharto telah 30-an tahun memegang pemerintahan di Indonesia dan mematikan demokrasi kala itu. Puisi-puisi Wiji Thukul lugas dan selalu diteriakkan dalam demonstrasi-demonstrasi melawan rezim orde baru.


Di bawah rezim Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto, ada sejumlah aktivis yang memperjuangkan demokrasi. Saat itu, demokrasi masih sebuah ilusi dan sebatas gagasan karena ditekan oleh berbagai aturan. Wiji Thukul merupakan salah satu dari aktivis tersebut. Dia dikenal juga sebagai penyair yang kerap menyuarakan ketertindasan lewat puisi dan kata-katanya. Wiji Thukul juga aktif mendobrak sang penguasa Orde Baru untuk membuka keran demokrasi. 

Pada tanggal 27 Juli 1996 terjadi kerusuan di Jakarta, Wiji Thukul dan beberapa aktivis pro-demokrasi ditetapkan sebagai tersangka pemicu kerusuhan. Wiji Thukul lalu melarikan diri ke kota Pontianak, Kalimantan Barat. Selama hampir 8 bulan di Pontianak, Wiji Thukul tinggal berpindah-pindah rumah bahkan tinggal bersama dengan orang-orang yang sama sekali belum dia kenal.

Wiji Thukul mengawali pelariannya dengan ketakutan yang amat sangat, karena statusnya yang menjadi buronan. Namun, Wiji Thukul tetap menulis puisi dan beberapa cerita pendek (cerpen) dengan menggunakan nama pena lain. Wiji Thukul juga berganti identitas untuk mengelabuhi administrasi negara, tercatat beberapa kali Wiji Thukul menggunakan beberapa nama di dalam pelariannya.

Dia hilang sejak diduga diculik pada era 1998. Hingga kini, dirinya tak pernah ditemukan keberadaannya. Banyak rumor yang berkembang bahwa ia diculik dan kemudian mati dibunuh, tapi hingga kini jasadnya pun tak juga diketahui keberadaannya.

Wiji Tukul merupakan salah satu tokoh yang ikut melawan penindasan rezim Orde Baru. Wiji Thukul adalah simbol perjuangan dan perlawanan pada pemimpin yang menindas. Kisah yang dialami Wiji itulah yang menjadi dasar pijakan Yosep Anggi Noen dalam menggarap film yang kemudian ia beri judul Istirahatlah Kata-kata.

Lewat film inilah, sisi kemanusiaan Wiji Thukul yang selama ini jarang ditampakkan bisa dimunculkan ke permukaan dan dipertegas. Bahwa seorang Wiji Thukul juga mengalami kecemasan. Bahwa seorang Wiji Thukul tak selalu meledak-ledak. Bahwa seorang Wiji Thukul juga mengalami rasa kangen yang teramat sangat kepada kerabat, sahabat dan keluarga.
Anda dapat menghilangkan sang penyair, tapi tidak syairnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Film Wiji Thukul Istirahatlah Kata-Kata"

Post a Comment